Fadli Zon Soroti Peran Film sebagai Jembatan Diplomasi Budaya Indonesia-Prancis

Fadli Zon menyampaikan apresiasi kepada delegasi Prancis. (IST)

JAKARTA – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menggelar pertemuan bilateral dengan Centre national du cinéma et de l’image animée (CNC) Prancis di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Rabu, 2 Juli. Pertemuan ini fokus membahas peluang kerja sama sinema sebagai instrumen diplomasi budaya kedua negara.

Di awal pertemuan, Fadli Zon menyampaikan apresiasi kepada delegasi Prancis. “Apresiasi sebesar-besarnya atas kehadiran tim CNC di Jakarta, terutama setelah pencapaian penting yang telah kita raih bersama,” kata Menbud Fadli dalam keterangan dikutip Kamis, 3 Juli.

Fadli menekankan, film bukan sekadar karya hiburan, tetapi ruang ekspresi budaya yang mencakup seni pertunjukan, musik, desain kostum, narasi tradisional, sastra, hingga kuliner. “Film mencerminkan nilai, identitas, dan cara pandang masyarakat Indonesia. Kami percaya film adalah instrumen diplomasi budaya yang kuat,” tegasnya.

Duta Besar Prancis, Fabien Penone, bersama Presiden CNC, Gaetan Bruel, hadir dalam diskusi. Penone menilai kerja sama ini akan memperkuat relasi budaya Indonesia-Prancis. “Pertemuan ini membuka peluang baru sekaligus memperkuat hubungan kedua negara,” kata Penone.

Gaetan Bruel menambahkan, salah satu langkah penting adalah memperkuat kurikulum seni film di institusi pendidikan. “Ini bisa menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap sinema,” ucapnya.

Pertemuan tersebut menjadi tindak lanjut dari Letter of Intent (LoI) yang diteken saat kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Indonesia pada Mei lalu. Dalam kunjungan itu, Presiden Prabowo Subianto dan Macron mengesahkan enam perjanjian kebudayaan, termasuk penguatan kerja sama film dan audiovisual.

Kementerian Kebudayaan memaparkan sepuluh usulan kerja sama konkret: produksi bersama (co-production), residensi kreator sinema, pertukaran profesional dan pelatihan teknis, kurasi karya di festival, pendidikan sinema visual, distribusi konten digital, pendanaan proyek eksperimental, promosi lokasi syuting, forum industri kreatif, hingga inkubasi kolaborasi producers lab.

Hadir mendampingi Fadli Zon antara lain Dirjen Diplomasi, Promosi dan Kerja Sama Kebudayaan Endah TD Retnoastuti, Staf Ahli Bidang Hukum Masyitoh Annisa Ramadhani Alkitri, Staf Ahli Bidang Ekonomi Anindita Kusuma Listya, Direktur Diplomasi Kebudayaan Raden Usman Effendi, Direktur Kerja Sama Kebudayaan Mardisontori, dan Kepala Museum dan Cagar Budaya Abi Kusno.

Fadli menegaskan, sinema mampu menjembatani ide, identitas, dan semangat generasi muda. “Ini bukan hanya soal film. Ini tentang menghubungkan orang, membuka jalan bagi kreator muda, dan memastikan budaya kita dikenal dunia,” ucapnya.

Menutup diskusi, ia berharap kolaborasi ini menjadi fondasi kuat diplomasi budaya Indonesia-Prancis. “Mari lanjutkan perjalanan ini dengan komitmen dan kreativitas bersama. Film akan menjadi saksi kekayaan warisan kita,” pungkasnya.

​Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menggelar pertemuan bilateral dengan Centre national du cinéma et de l’image animée (CNC) Prancis di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Rabu, 2 Juli. Pertemuan ini fokus membahas peluang kerja sama sinema sebagai instrumen diplomasi budaya kedua negara.

 

 

Voi.id – Latest News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *