Menlu RI Tegaskan Pengakuan Internasional Palestina Sebagai Negara Berdaulat Suatu Keharusan

Menlu RI Sugiono saat menghadiri CEAPAD IV di Malaysia. (Sumber: Kemlu RI)

JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan pengakuan internasional Palestina sebagai negara berdaulat merupakan keharusan, mendesak gencatan segera di Jalur Gaza.

Itu disampaikan Menlu Sugiono saat mengikuti “The 4th Ministerial Conference On Cooperation Among East Asian Countries For Palestinian Development” (CEAPAD IV) di Kuala Lumpur, Malaysia, Hari Jumat.

Menlu RI mengatakan, CEAPAD lebih dari sekadar merupakan pertemuan, namun platform solidaritas, kemitraan dan kerja sama yang berorientasi pada tujuan.

CEAPAD merupakan platform yang menyatukan inovasi Asia Timur dengan aspirasi Palestina untuk memeroleh kedaulatan, martabat dan perdamaian yang layak mereka dapatkan, kata Menlu RI.

“Pengakuan internasional atas Palestina sebagai negara berdaulat adalah suatu keharusan, serta mempercepat gencatan senjata dan mengintensifkan upaya diplomatik harus menjadi prioritas utama,” Menlu Sugiono menegaskan posisi Indonesia dalam pernyataannya, seperti dikutip Jumat 11 Juli.

Menlu Sugiono mengatakan, Indonesia memuji dan mendorong CEAPAD untuk memperkuat upaya kolaboratif dalam mewujudkan proyek-proyek konkret, guna memastikan ketahanan jangka panjang Palestina, mulai dari pendidikan hingga reformasi kelembagaan.

menlu ri ceapad iv
CEAPAD IV di Malaysia. (Sumber: Kemlu RI)

 

 

“Kami percaya CEAPAD harus berfungsi tidak hanya sebagai saluran pembangunan, tetapi juga sebagai penyampai kesadaran,” ujar Menlu RI.

“Dan kami sepenuhnya mendukung Rencana Aksi CEAPAD IV dan siap bekerja sama erat dengan mitra CEAPAD untuk mengimplementasikan Rencana tersebut,” tandasnya.

Mengenai Palestina Menlu Sugiono mengatakan, Indonesia menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung Palestina melalui berbagai inisiatif sepanjang tahun ini.

Dalam hal bantuan kemanusiaan, Indonesia telah menyumbangkan 2 juta dolar AS kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk pekerjaan di Jalur Gaza.

Selain itu, Menlu Sugiono mengungkapkan Indonesia sedang dalam proses mengirimkan 10.000 ton beras ke Palestina melalui koordinasi dengan Kementerian Pertanian Palestina.

Sementara dalam hal pengembangan kapasitas, selain akan menyediakan beasiswa bagi enam dokter Palestina untuk mengikuti pelatihan bedah plastik di Tanah Air, Indonesia juga akan memberikan dukungan di bidang pertanian.

Indonesia bekerja sama dengan Jepang akan melatih hingga 20 peserta dalam Program Pengembangan Alpukat untuk meningkatkan kapasitas pertanian Palestina, mendukung mata pencaharian pedesaan dan memperluas potensi ekspor, kata Menlu RI.

“Ini juga merupakan kelanjutan dari beasiswa yang kami berikan kepada 40 mahasiswa Palestina di Universitas Pertahanan, Jakarta,” tandasnya.

Menlu Sugiono mengapresiasi CEAPAD IV yang dipimpin bersama oleh Jepang, Malaysia dan Palestina.

Diketahui, pertemuan pertama CEAPAD yang dipimpin Jepang dan Palestina digelar pada 13-14 Februari 2013 di Tokyo, mengutip situs PBB dan Bernama.

​Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan pengakuan internasional Palestina sebagai negara berdaulat merupakan keharusan, mendesak gencatan segera di Jalur Gaza.

 

 

Voi.id – Latest News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *