
JAKARTA – Masa depan Dodge Hornet, SUV kompak yang relatif baru di pasar otomotif, kini berada dalam ketidakpastian. Stellantis, perusahaan induk Dodge, telah mengonfirmasi penundaan produksi model Dodge Hornet 2026. Keputusan ini, yang pertama kali dilaporkan oleh Automotive News dan dikonfirmasi kepada Car and Driver, dikutip Sabtu, 19 Juli, sebagian besar disebabkan oleh dampak tarif impor yang baru diberlakukan oleh pemerintahan Trump sebesar 25 persen pada mobil-mobil yang diimpor.
Dodge Hornet, termasuk varian hybridnya, diproduksi di pabrik Pomigliano d’Arco, Italia, bersamaan dengan Alfa Romeo Tonale yang secara mekanis serupa. Karena diproduksi di luar Amerika Serikat, Hornet dikenakan tarif impor yang signifikan, membuatnya kurang kompetitif di pasar. Juru bicara Stellantis menyatakan bahwa penundaan produksi ini adalah untuk “terus menilai efek kebijakan tarif AS.”
Penjualan Menurun Tajam
Penundaan ini juga datang di tengah kondisi penjualan Dodge Hornet yang kurang memuaskan. Meskipun pada tahun 2024 berhasil menjual 20.559 unit, angka penjualan Hornet mengalami penurunan drastis pada kuartal kedua tahun ini.
Data menunjukkan bahwa penjualan Hornet pada kuartal pertama 2025 hanya mencapai 4.108 unit, turun dari 7.419 unit pada periode yang sama tahun 2024. Penurunan yang lebih parah terjadi pada kuartal kedua 2025, di mana hanya 1.539 unit yang terjual, anjlok 64 persen dibandingkan 4.299 unit pada kuartal kedua tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, penjualan Hornet sepanjang paruh pertama tahun ini menurun 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, Hornet masih menjadi model Dodge terlaris kedua saat ini. Hal ini terjadi karena penjualan Charger Daytona listrik masih lambat, Challenger telah dihentikan produksinya setelah model tahun 2023, dan Charger Sixpack bertenaga bensin belum resmi diluncurkan sebagai pengganti Charger versi sebelumnya.
Dodge Hornet bukanlah model Dodge pertama yang menghadapi tantangan terkait tarif. Sebelumnya, Dodge juga mengurangi jajaran Charger Daytona menjadi hanya varian Scat Pack, menghapus model dasar R/T untuk tahun 2026 karena penjualan mobil otot listrik buatan Kanada tersebut tetap lesu.
Belum ada konfirmasi dari Dodge apakah penundaan ini berarti model tahun 2026 akan dilewati sepenuhnya atau ada kemungkinan produksi Hornet 2026 akan dilanjutkan di kemudian hari. Situasi ini menyoroti bagaimana kebijakan tarif dapat secara signifikan mempengaruhi strategi produksi dan penjualan produsen otomotif global.
Dampak Tarif Impor dan Penurunan Penjualan, Dodge Hornet 2026 Tunda Produksi
Voi.id – Latest News