Karimata dan Nostalgia Kejayaan Jazz Fusion Indonesia di Jazz Gunung Series 1 Bromo

Penampilan Karimata di Jazz Gunung Series 1 Bromo (Foto: Bambang E Ros/VOI)

PROBOLINGGO – Karimata untuk pertama kalinya tampil dalam festival yang digelar Jazz Gunung Indonesia.

 

Band jazz fusion yang dibentuk tahun 1985 itu mengisi slot legenda dalam gelaran Jazz Gunung Series 1 Bromo yang berlangsung di Amphitheater Jiwa Jawa Resort Bromo, Probolinggo pada Sabtu, 19 Juli.

 

Kehadiran Karimata disambut meriah ribuan orang yang sudah memadati area pertunjukan. Malam itu, Karimata hadir dengan tiga personel asli—Candra Darusman (kibor), Aminoto Kosin (kibor), dan Budhy Haryono (drum)—serta tiga pemain sesi, yaitu Indro Hardjodikoro (bass), Dony Koeswinarno (flute, saksofon), dan Noldy Benyamin (gitar).

 

Tanpa basa-basi, tiga lagu instrumental dibawakan—dibuka dengan “Dahaga”, track pertama di album debut “Pasti” (1987). Kemudian dilanjutkan dengan “Relief” dan “Gringgo” dari album “Lima” (1987).

 

Penampilan Candra Darusman cs begitu kuat mengingatkan masa kejayaan genre jazz fusion di Indonesia pada tahun 1980-an. Tanpa lirik, yang berbicara adalah melodi, irama, dan sinkopasi.

 

Melihat penonton yang begitu menikmati lagu-lagu lama itu, Candra Darusman menyampaikan apresiasinya, sekaligus memperkenalkan dua personel Karimata lain yang memang tidak bisa bergabung untuk tampil.

 

“Terima kasih untuk apresiasinya. Lagu pertama judulnya ‘Dahaga’, ciptaan Erwin Gutawa. Kemudian lagu kedua, ‘Relief’, diciptakan oleh Denny TR,” ujar Candra. “Tapi Erwin Gutawa dan Denny TR tidak bisa hadir kali ini di sini.”

 

Candra juga memberi sedikit introduksi kepada penonton yang hadir. Ia menjelaskan bagaimana jazz sebagai genre musik punya banyak jenis.

 

“Jazz itu memang kata yang luas sekali, genre ini memang banyak variasinya. Tadi kita ada dengar smooth jazz, kemudian ada jazz rock fusion, kemudian ada swing,” tuturnya. “Ya memang jazz itu banyak sekali jenisnya, semuanya jazz, karena semuanya ada improvisasi.”

 

Penampilan Karimata berlanjut dengan membawakan “Masa Kecil”, “Hari Ini Milik Kita”, dan “Kisah Kehidupan”. Untuk menyanyikan lagu-lagu ini, mereka menghadirkan Windy Triadi, seorang penyanyi jazz muda asal Semarang.

Menjelang akhir penampilan, Karimata kembali membawakan tiga karya instrumental, yaitu “Kharisma”, “Di atas Batas”, dan “Why Not”. Tepuk tangan meriah pun mengiringi personel yang kembali ke belakang panggung.

 

Selain Karimata, Jazz Gunung Series 1 Bromo juga menampilkan Emptyyy, Jamie Aditya & The Mezzrollers, Is Love, Kuaetnika, dan RAN.

 

Jazz Gunung Series masih akan berlanjut, dengan seri kedua digelar di Bromo pada 26 Juli, serta seri ketiga di Ijen pada 9 Agustus mendatang.

​Karimata untuk pertama kalinya tampil dalam festival yang digelar Jazz Gunung Indonesia.

 

 

Voi.id – Latest News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *