
JAKARTA – Pejabat senior Hamas mengkritik keputusan utusan khusus AS Steve Witkoff untuk menarik kembali para negosiator dari perundingan gencatan senjata di Gaza. Padahal terobosan kesepakatan diklaim Hamas sudah dekat.
Dalam unggahan Facebook pada Jumat, 25 Juli, Basem Naim, anggota biro politik Hamas, mengatakan alasan Witkoff untuk menarik kembali para negosiator dari perundingan gencatan senjata tidak mencerminkan secara akurat jalannya perundingan.
“Pernyataan negatif yang dibuat oleh utusan AS Witkoff bertentangan dengan konteks di mana putaran perundingan terakhir sebenarnya berlangsung, dan dia sangat menyadari hal ini,” tulis Naim dilansir CNN.
Witkoff pada Kamis mengatakan AS telah memutuskan untuk menarik kembali tim negosiasinya dari Qatar untuk konsultasi.
Dia mengatakan Hamas bersikap “egois”.
Amerika Serikat menurut Witkoff akan mempertimbangkan opsi alternatif untuk memulangkan para sandera dan mencoba menciptakan lingkungan yang lebih stabil bagi rakyat Gaza.
Naim mengatakan beberapa hari yang lalu, Witkoff mengatakan kedua belah pihak telah menyepakati “tiga dari empat poin dan hampir mencapai terobosan.”
Ia juga mencatat para mediator, termasuk Qatar dan Mesir, telah menerima tanggapan Hamas terhadap proposal gencatan senjata terbaru dengan sangat positif.
“Apa yang kami sampaikan, dengan menyadari sepenuhnya kompleksitas situasi ini, kami yakin dapat mengarah pada kesepakatan, jika musuh benar-benar menginginkannya. Kesepakatan ini dapat menjadi dasar bagi gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan musuh,” kata Naim.
Pejabat senior Hamas mengkritik keputusan utusan khusus AS Steve Witkoff untuk menarik kembali para negosiator dari perundingan gencatan senjata di Gaza. Padahal terobosan kesepakatan diklaim Hamas sudah dekat.
Voi.id – Latest News