Wapres Gibran Minta Dana BSU Dipakai untuk Kegiatan Produktif

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau penyaluran BSU di Kantor Pos Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (1/8/2025). ANTARA/Sugiharto Purnama

MATARAM – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta masyarakat penerima manfaat Bantuan Subsidi Upah atau BSU agar memakai dana itu untuk kegiatan-kegiatan produktif yang bisa dirasakan oleh seluruh anggota keluarga.

 

“Saat ini tahun ajaran baru (dana BSU) untuk beli buku, untuk beli tas, untuk kegiatan-kegiatan yang produktif,” ucapnya saat meninjau penyaluran BSU di Kantor Pos Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Antara, Jumat, 1 Agustus.

 

Gibran mengimbau penerima manfaat agar tidak memakai dana BSU untuk judi online atau judi daring, sebab rekening penerima bantuan bisa dilacak oleh pemerintah.

 

Dia juga mengimbau para bapak saat menerima bantuan untuk tidak langsung ke warung membeli rokok. Bantuan uang tunai tersebut lebih baik dipakai untuk membeli sembako keluarga.

 

“Semoga bantuannya bermanfaat dan sekali lagi mohon dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif,” pungkas Gibran.

 

BSU merupakan program pemerintah yang diberikan kepada pekerja atau buruh untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah tantangan ekonomi yang kini melanda, seperti inflasi maupun perlambatan ekonomi.

 

Program bantuan itu diberikan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp300 ribu per bulan selama dua bulan. Adapun uang tunai yang dibayarkan sekaligus dengan total dana bantuan sebesar Rp600 ribu.

 

Pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp10,72 triliun untuk BSU pada Juni dan Juli 2025 yang diberikan kepada 565 ribu guru honorer dan 17,3 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta.

 

Penerima manfaat bernama Yayuk Sumarni yang bekerja sebagai sales di PT Terus Jaya Abadi mengaku sudah menerima bantuan tunai dari program itu melalui kantor pos dan diambil pada 28 Juli 2025.

 

Dia mengatakan uang bantuan yang baru dicairkan tersebut sudah dipakai separuh dan berharap semoga pemerintah dapat kembali menggelontorkan bantuan serupa untuk pekerja upah rendah.

 

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan BSU hanya disalurkan sebanyak satu kali untuk dua bulan dengan total bantuan sebesar Rp600 ribu tanpa potongan.

 

Pemerintah memperpanjang masa pencairan sampai 6 Agustus 2025 untuk memberikan kesempatan kepada pekerja terutama di daerah terpencil 3T yang belum mencairkan dana tersebut lewat kantor pos.

 

 

Di Nusa Tenggara Barat, angka penyaluran BSU telah mencapai 92,10 persen atau setara Rp26,97 miliar dari total dana sebanyak Rp29,23 miliar. Jumlah pekerja yang telah menerima bantuan sebanyak 44.966 orang dari total keseluruhan pekerja penerima mencapai 48.822 orang.

​Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meminta masyarakat penerima manfaat Bantuan Subsidi Upah atau BSU agar memakai dana itu untuk kegiatan-kegiatan produktif yang bisa dirasakan oleh seluruh anggota keluarga.

 

 

Voi.id – Latest News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *