Lagi! Media Israel Klaim Kesepakatan Pemindahan Warga Gaza ke Indonesia

Prajurit Israel dari Brigade Infanteri Nahal di Jalur Gaza. (Sumber: Israel Defense Forces)

JAKARTA – Media Israel pada Hari Kamis melaporkan Indonesia bersama sejumlah negara telah mencapai kesepakatan untuk menerima warga Jalur Gaza, Palestina, saat Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berusaha untuk mempercepat pemindahan guna mempertahanan Menteri Keamanan Dalam Negeri Itamar Ben-Gvir tetap berada dalam pemerintahan koalisi pimpinannya.

Media Ynet News mengutip pejabat Israel yang mengetahui hal ini melaporkan, Pemerintah PM Netanyahu menggelar pertemuan rutin untuk membahas rencana tersebut, mengarahkan Mossad untuk mempercepat kontak dengan negara-negara yang bersedia menerima migran dari Gaza. Berdasarkan laporan, warga Gaza akan keluar melalui Israel dan Yordania, alih-alih Mesir, yang menandai perubahan rute.

Laporan menunjukkan kesepakatan telah dicapai dengan lima negara yang bersedia menerima migran Gaza, termasuk Etiopia, Indonesia dan Libya, dikutip dari Ynet News 2 Agustus.

PM Netanyahu dikabarkan telah meyakinkan Ben-Gvir jika kesepakatan terkait sandera tidak segera tercapai, Israel akan mulai memfasilitasi relokasi sukarela ribuan warga Palestina dari Gaza dalam beberapa minggu.

Inisiatif ini dilaporkan melibatkan koordinasi antar-badan keamanan dan diplomatik Israel, termasuk dinas intelijen Mossad dan Kementerian Luar Negeri.

warga palestina di gaza
Warga Palestina tengah menunggu bantuan di Gaza. (Sumber: WAFA)

Kepala Mossad David Barnea dilaporkan telah membahas masalah ini dengan Utusan Khusus Amerika Serikat Steve Witkoff dan pejabat Amerika lainnya, untuk mencari dukungan AS berupa insentif bagi negara-negara yang setuju menerima migran.

Terpisah, PM Netanyahu dilaporkan menjanjikan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, pihaknya akan mengejar aneksasi wilayah utara Gaza jika tidak ada kesepakatan yang dicapai.

Pejabat senior Israel mengatakan, PM Netanyahu tetap memprioritaskan kesepakatan pembebasan sandera. Namun, mengantisipasi kemacetan pembicaraan, persiapan untuk relokasi dan aneksasi sedang berlangsung.

Untuk berkoordinasi dengan Amerika Serikat tentang masalah ini, PM Netanyahu dikatakan telah mengirim Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, penasihat keamanan nasional Tzachi Hanegbi dan Kepala Mossad ke Washington untuk pembicaraan.

Seorang pejabat Israel yang akrab dengan diskusi tersebut mengatakan, semula masalah migrasi sukarela adalah teoretis, tetapi sekarang menjadi konkret.

“Jika tidak ada kesepakatan, ribuan warga Gaza bisa mulai pergi secara sukarela dalam beberapa minggu mendatang – bukan jutaan, tetapi beberapa ribu,” kata pejabat itu.

tentara israel di gaza
Operasi militer Israel di Gaza. (Sumber: IDF)

Ini bukan kali pertama media Israel mengklaim ada kesepakatan dengan Indonesia terkait relokasi penduduk Gaza. Maret lalu, media Israel melaporkan 100 warga Palestina dari Gaza akan melakukan perjalanan ke Indonesia untuk bekerja di sektor konstruksi sebagai bagian dari program percontohan migrasi sukarela.

Program ini mengikuti diskusi dengan Pemerintah Indonesia, meskipun tidak adanya hubungan diplomatik formal antara Israel dan Indonesia. Membangun saluran komunikasi antara kedua negara diperlukan untuk melaksanakan inisiatif tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Rolliansyah Soemirat Maret lalu menegaskan, Indonesia tidak pernah membahas apalagi membuat kesepakatan pemindahan warga Gaza ke Tanah Air.

“Pemerintah Indonesia tidak pernah membahas dengan pihak manapun ataupun mendengar informasi tentang rencana pemindahan warga Gaza ke Indonesia yg disebut oleh beberapa media asing,” kata Jubir Kemlu RI Ketika itu.

“Dapat kami tegaskan bahwa tidak ada pembahasan apalagi kesepakatan antara Indonesia dengan pihak manapun mengenai hal tersebut,” tegas diplomat yang akrab disapa Roy tersebut.

Di bulan yang sama, Roy menegaskan penolakan Indonesia terhadap berbagai ide relokasi warga Palestina dari Jalur Gaza. Sementara pada Februari, Roy menegaskan segala upaya pemindahan warga Gaza tidak dapat diterima.

Sedangkan pada Bulan Januari, Roy mengatakan Pemerintah Indonesia tidak pernah mendapatkan informasi apa pun mengenai rencana pemindahan sementara warga Jalur Gaza ke Indonesia, menyusul laporan NBC News melaporkan seorang pejabat transisi yang memiliki pengetahuan langsung tentang proses gencatan senjata Hamas – Israel di Jalur Gaza menyebut, Indonesia menjadi salah satu lokasi yang dibahas untuk menjadi tujuan relokasi sementara warga Palestina.

Itu dikatakan terkait dengan bagaimana membangun kembali wilayah kantong Palestina itu serta ke mana sekitar 2 juta warga Palestina dapat direlokasi sementara.

Ide itu diutarakan Presiden AS Donald Trump terkait rencana untuk membersihkan Jalur Gaza dan memukimkan kembali warga wilayah kantong Palestina itu di Yordania dan Mesir. Usulan tersebut muncul sepekan setelah kesepakatan gencatan senjata di Gaza pada 19 Januari lalu.

​Media Israel pada Hari Kamis melaporkan Indonesia bersama sejumlah negara telah mencapai kesepakatan untuk menerima warga Jalur Gaza, Palestina, saat Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berusaha untuk mempercepat pemindahan guna mempertahanan Menteri Keamanan Dalam Negeri Itamar Ben-Gvir tetap berada dalam pemerintahan koalisi pimpinannya.

 

 

Voi.id – Latest News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *