
JAKARTA – Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) menyerukan kepada seluruh sopir untuk kembali mengibarkan bendera merah putih. Seruan ini menyikapi maraknya pengibaran bendera One Piece oleh para sopir truk dan pengemudi logistik yang viral di media sosial.
Presiden DPP Konfederasi Sarbumusi, Irham Ali Saifuddin memahami aksi pengibaran bendera One Piece sebagai simbol kekecewaan para sopir terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai belum berpihak.
“Kami dari DPP Konfederasi Sarbumusi memahami kekecewaan kawan-kawan sopir yang aspirasinya masih tersumbat hingga saat ini. Kami juga memahami gerakan bendera One Piece merupakan salah satu bentuk ekspresi kekecewaan tersebut,” kata Irham dalam keterangan tertulis, Minggu, 3 Agustus.
“Namun demikian, melihat perkembangan situasi nasional saat ini, saya sebagai Presiden Konfederasi Sarbumusi menyerukan kawan-kawan sopir untuk segera mengibarkan bendera merah-putih setinggi-tingginya,” pintanya.
Irham bilang, perjuangan sopir truk dan logistik dalam aksi demo serta mogok nasional beberapa waktu lalu lahir dari rasa cinta terhadap Indonesia. Mereka menuntut keadilan harga komoditas serta perlindungan terhadap sektor logistik yang krusial bagi ekonomi nasional. Namun ia menilai, semangat perjuangan ini telah dibelokkan oleh pihak-pihak yang membawa kepentingan politik tertentu.
“Gerakan ini kita mulai dengan niat baik untuk rakyat Indonesia, agar harga komoditas tidak melambung tinggi, agar tidak semakin menimbulkan economic shocks dan meningkatkan pengangguran. Gerakan yang dimulai dari aksi demo hingga mogok nasional beberapa waktu lalu kita lakukan karena kecintaan dan kepedulian kita kepada republik ini. Sekarang mulai dibelokkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan politik tertentu. Untuk itu, saya minta kawan-kawan sopir untuk segera mengibarkan bendera merah-putih di manapun itu. Kibarkan setinggi-tingginya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Sarbumusi juga menyampaikan apresiasi kepada Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto, yang disebut memahami konteks gerakan ini sebagai ekspresi sosial.
“Kami sangat mengapresiasi pernyataan Ketua Komisi IV, Ibu Titiek Soeharto yang memahami betul bahwa ini adalah murni gerakan sosial. Bentuk ekspresi atas harapan mereka kepada pemerintah agar membuat kebijakan yang memenangkan semua pihak termasuk sopir. Harusnya, semua pejabat meniru Mbak Titiek dalam membuat statement sehingga membuat situasi tetap adem dan jernih. Kontribusi mereka (sopir) terhadap sosial ekonomi bangsa ini sangat besar. Jangan dicurigai dengan pandangan simplistis,” ungkap Irham lagi.
Irham juga menekankan pentingnya dialog langsung antara perwakilan sopir dan Presiden Prabowo Subianto. “Kami berharap bisa membawa perwakilan sopir untuk berdiskusi langsung dengan Presiden Prabowo Subianto. Para sopir sudah berupaya kuat untuk membuka ruang dialog sosial dengan para pembantu presiden. Sayangnya hingga saat ini masih tersumbat. Karenanya, kami sudah bersurat kepada Presiden RI untuk meminta waktu menyampaikan aspirasi para sopir secara langsung. Saat ini kami hanya percaya pada Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya.
Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) menyerukan kepada seluruh sopir untuk kembali mengibarkan bendera merah putih.
Voi.id – Latest News