Menteri PKP Sebut Rumah Subsidi Solusi Terbaik Atasi Backlog 9,9 Juta

Ilustrasi (Foto: Dok. ANTARA)

JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menyebut rumah subsidi merupakan solusi paling konkret dalam mengatasi backlog kepemilikan rumah di Indonesia yang saat ini mencapai 9,9 juta unit.

 

Hal itu ia sampaikan dalam acara penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Penambahan Kuota FLPP antara Kementerian PKP dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, di Jakarta, Selasa, 5 Agustus.

 

“Saya juga sudah sampaikan dalam Rapat Kabinet, untuk menghadapi backlog yang 9,9 juta, sesudah saya pelajari, tidak ada program yang lebih baik daripada rumah subsidi,” kata dia.

 

Ia mengungkapkan untuk pertama kalinya dalam sejarah, pemerintah telah menyediakan kuota rumah subsidi sebanyak 350.000 unit yang sudah dialokasikan dananya.

 

“Kita 9,9 juta tahun ini, pertama kali sepanjang sejarah Indonesia ada 350.000 kuota yang sudah ada uangnya,” lanjut Maruarar.

 

Sebagai bagian dari target tersebut, BRI telah mendapatkan kuota FLPP sebesar 25.000 unit untuk tahun ini.

 

Namun, melihat kinerja BRI yang dinilai sangat baik dalam menyalurkan rumah subsidi,

 

Maruarar mengusulkan penambahan kuota sebesar 10.000 unit, sehingga totalnya menjadi 35.000 unit.

 

“Saya yakin bapak kalau 25.000 pasti terlampaui. Kalau boleh, saya minta tolong tambah sedikit, tambah 10.000 lagi, jadi 35.000. Kalau di BRI itu kecil,” usulnya kepada Direktur Utama BRI Hery Gunardi.

Selain itu, Maruarar juga menyoroti rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) BRI yang rendah untuk segmen rumah subsidi hanya 1,1 persen, lebih rendah dibandingkan lembaga pembiayaan lain yang bisa mencapai 1,5 persen.

“Berarti BRI NPL-nya sangat rendah untuk rumah subsidi. Bapak konstituennya adalah masyarakat kecil, bapak sudah jalan, termasuk tinggi penyalurannya (FLPP) sampai sekarang, NPL-nya cuma 1,1 persen,” ucapnya.

Menteri PKP juga mendorong BRI agar membentuk divisi khusus perumahan yang kuat. Menurutnya, BRI memiliki potensi besar karena sudah memiliki ekosistem yang luas di sektor UMKM dan pembiayaan mikro.

​Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait menyebut rumah subsidi merupakan solusi paling konkret dalam mengatasi backlog kepemilikan rumah di Indonesia yang saat ini mencapai 9,9 juta unit.

 

 

Voi.id – Latest News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *