
BANYUWANGI – Irsa Destiwi kembali tampil di BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen yang digelar di Amfiteater Taman Gandrung Terakota, Jiwa Jawa Resort, Banyuwangi pada Sabtu, 9 Agustus.
Pianis yang kini menetap di Bali itu tampil dengan konsep trio, bersama Will Lyle—pemain contra bass asal AS—dan Grady Boanerges pada drum.
Kali ini jadi penampilan ketiga Irsa di Jazz Gunung Ijen. Baginya, tampil di gelaran ini menjadi spesial. Ia memuji Jazz Gunung Indonesia yang memberikan porsi besar untuk musisi jazz.
“Pastinya sangat senang setiap kali datang ke sini, tapi khususnya tahun ini, karena banyak performer-performer lain yang juga sangat bagus dan memainkan musik jazz,” kata Irsa, ditemui seusai penampilannya oleh Ivan Two Putra dari VOI.
Dalam penampilannya, Irsa membawakan lagu-lagunya sendiri, antara lain “Rosy Cheeks”, “It Could Happen to You”, “My Name is Ruby”, “Those 5 Days”, dan “Tree House”.
Bagi Irsa, apa yang dilakukan Jazz Gunung Indonesia selaku penyelenggara—dengan memberikan keleluasaan bagi penampil—punya dampak yang baik untuk ekosistem musik jazz.
“Kalau untuk musisi jazz, ya pastinya penting (dengan gelaran ini). Karena musisi jazz juga butuh wadah, di mana kita bisa mengekspresikan atau membawakan lagu orisinal kita di wadah yang tepat, di jazz festival,” ujar Irsa.
“Maksudnya, jangan hanya label jazz aja, tapi isinya juga harus jazz. Setidaknya 60 persen ke atas (line up-nya) musisi jazz dilibatkan,” sambungnya. “Selebihnya, di sini pun ada yang tidak jazz kan, tapi it’s good, karena 60 persen ke atas jazz.”
BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen juga menjadi spesial karena konsepnya yang berbeda—menampilkan musik jazz di tengah keindahan alam.
Meski penampilannya sempat terhenti karena hujan, Irsa mengaku puas dengan apa yang ditampilkan malam itu.
“Di tengah-tengah alam seperti ini, dan kita bisa main jazz, itu luar biasa sekali,” katanya.
“Itu yang berbeda dengan festival jazz lain. Mungkin karena biasanya kita main di indoor, di tempat yang tertutup. Tapi kita di sini bisa outdoor, bisa dekat dengan alam, dan bisa ngerasain kehujanan,” tandas Isra sambil tersenyum.
Bagi Irsa, apa yang dilakukan Jazz Gunung Indonesia selaku penyelenggara—dengan memberikan keleluasaan bagi penampil—punya dampak yang baik untuk ekosistem musik jazz.
Voi.id – Latest News