
JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi Antariksa Indonesia (Ariksa) Adi Rahman Adiwoso mengungkapkan kemajuan program Satelit Nusantara Lima (SNL). Satelit ini dipastikan meluncur dalam waktu dekat dari AS.
Adi mengatakan bahwa semua persiapan sudah selesai. Bahkan, satelit Nusantara Lima ini sudah ditempatkan di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral. Satelit ini dipastikan akan meluncur kurang dari waktu sebulan.
“Kita sudah siap, satelit sudah ada di Cape Canaveral. (saat ini satelitnya) sedang dalam tahap processing. Kita lagi menunggu slot peluncuran dalam waktu 2-3 minggu ini. Mungkin minggu depan saya sudah harus di sana,” kata Adi kepada awak media pada Kamis, 21 Agustus.
Berdasarkan durasi waktu tersebut, SNL diperkirakan akan lepas landas antara akhir Agustus hingga awal September. Menurut data terakhir yang diterima Pasifik Satelit Nusantara (PSN), masih ada lima peluncuran yang perlu dijalankan penyedia jasa peluncurannya.
SNL akan diluncurkan oleh SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk. Perusahaan tersebut akan menggunakan roket Falcon 9, roket yang sering digunakan SpaceX untuk meluncurkan Starlink ke Orbit Rendah Bumi (LEO).
Adi tak menepis kemungkinan lambatnya peluncuran. Jika menghadapi beberapa tantangan, jadwal penerbangan SNL mungkin akan mundur. Faktor utama yang mungkin mendasari lambatnya peluncuran SNL adalah perjanjian satelit defense.
“Karena (menggunakan) roket Amerika, dalam perjanjian itu ada (poin penting mengenai) satelit Amerika seperti defense yang perlu didahulukan,” jelas Adi. Selain karena program Amerika yang didahulukan, faktor cuaca dan masalah teknis juga ditekankan oleh Adi.
Dalam menyukseskan peluncuran SNL, penting untuk memperhatikan kondisi cuaca antariksa. Jika keadaan cuaca sedang tidak bagus, peluncuran SNL mungkin akan ‘diundur dalam satu atau dua hari’.
“Kalau ada masalah teknis, kita juga enggak mau jalan (meluncurkan SNL) karena resikonya tinggi sekali. Biasanya begitu, tapi selama ini SpaceX melakukan peluncuran setiap tiga hari,” ungkap Adi.
Pimpinan Ariksa itu juga mengungkapkan dana yang telah mereka gelontorkan untuk misi peluncuran satelit kali ini. Adi mengatakan bahwa biayanya, “sekitar Rp7 triliun hingga Rp7,5 triliun, tergantung exchange rate-nya berapa.”
Ketua Umum Asosiasi Antariksa Indonesia (Ariksa) Adi Rahman Adiwoso mengungkapkan kemajuan program Satelit Nusantara Lima (SNL). Satelit ini dipastikan meluncur dalam waktu dekat.
Voi.id – Latest News