2 Jasad Korban Helikopter Jatuh di Kalsel Dites DNA, Identifikasi Butuh 2 Pekan

Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes dr Muhammad El Yandiko (tengah) memberikan keterangan dalam konferensi pers (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)

BANJARMASIN – Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) memutuskan untuk tes deoxyribonucleic acid (DNA) terhadap dua jasad WNI yang hangus karena terbakar yang merupakan korban kecelakaan helikopter BK117 D3 yang jatuh di kawasan hutan Desa Emil Baru, Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

 

“Sebenarnya data antemortem atau pada saat korban masih hidup, cukup lengkap,” kata Kabid Dokkes Polda Kalsel Kombes Pol dr Muhammad El Yandiko dalam konferensi pers Operasi DVI Polri Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di RS Bhayangkara Banjarmasin, Antara, Minggu, 7 September malam.

 

Namun, kata dia, saat pemeriksaan data post mortem atau data korban saat ini, mengalami banyak keterbatasan karena kondisi dua jenazah WNI yang hangus terbakar.

 

“Sehingga kami ambil langkah terakhir dengan tes DNA. DNA adalah bukti otentik, setiap orang memiliki rumus DNA berbeda,” ujar Yandiko.

 

Terhadap dua jasad WNI yang hangus itu, Tim DVI telah mengambil sampel pada jasad untuk diperiksa di laboratorium di Jakarta. Proses pemeriksaan ini membutuhkan waktu sekitar dua minggu karena kualitas sampel DNA tidak begitu bagus yang disebabkan kondisi jenazah rusak berat akibat terbakar.

 

Dari delapan korban, Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi enam jasad di antaranya tiga WNA dan tiga WNI. Sementara dua jasad yang belum teridentifikasi merupakan WNI, yakni Kapten Haryanto Tahir berasal dari Kota Batam, Kepulauan Riau, dan Andys Rissa Pasulu (Kota Balikpapan, Kalimantan Timur).

 

Delapan korban kecelakaan helikopter di antaranya terdiri dari seorang pilot bernama Kapten Haryanto Tahir berasal dari Kota Batam, Kepulauan Riau, teknisi bernama Hendra Darmawan (Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan).

 

Kemudian enam penumpang, yakni Mark Werren (Australia), Santha Kumar Prabhakaran (India), Claudine Pereira Quito (Brasil), Iboy Irfan Rosa (Kabupaten Kuantan Singingi, Riau), Yudi Febrian Rahman (Pekan Baru, Riau), Andys Rissa Pasulu (Kota Balikpapan, Kalimantan Timur).

 

Tim SAR menemukan bangkai helikopter di titik 03° 5’6” S – 115° 37’39.07” E, kawasan hutan sekitar Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Kalsel, pada Rabu (3/9) sekitar pukul 14.45 WITA, sejak hilang kontak pada Senin (1/9) sekitar pukul 08.54 WITA.

 

 

Helikopter tersebut ditemukan pada jarak sekitar 700 meter dari titik koordinat yang sebelumnya diberikan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Tim SAR berhasil mengevakuasi seluruh jasad pada Kamis (4/9) malam sekitar pukul 21.50 WITA. 

​Tim Identifikasi Korban Bencana (DVI) memutuskan untuk tes deoxyribonucleic acid (DNA) terhadap dua jasad WNI yang hangus karena terbakar yang merupakan korban kecelakaan helikopter BK117 D3 yang jatuh di kawasan hutan Desa Emil Baru, Mentewe, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

 

 

Voi.id – Latest News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *