
YOGYAKARTA – Flavonoid adalah senyawa alami fitonutrien yang ditemukan di tanaman buah, sayuran, batang, akar, bunga, bahkan kulit kayu. Senyawa ini berperan sebagai antioksidan, mengurangi inflamasi, mencegah mutasi sel, menghambat perkembangan kanker, serta mengatur fungsi enzim-seluler dalam tubuh. Banyak yang enggak tahu, ternyata jenis flavonoid sangat beragam. Setiap jenisnya ada dalam berbagai makanan yang mungkin sudah biasa dikonsumsi. Berikut dijelaskan jenis flavonoid dan manfaatnya untuk kesehatan.
Jenis flavonoid dalam sumber makanan
1. Flavonol
Flavonol, dikenal juga sebagai flavanols atau flavan-3-ols, termasuk kelompok terbesar dengan lebih dari 6.000 jenis. Contohnya kaempferol, quercetin, myricetin, dan fisetin. Mengutip VerywellHealth, Rabu, 17 September, sumber makanan flavonol meliputi sayuran hijau seperti kale, selada; buah seperti apel, anggur, berries; serta bawang, bawang putih, scallions. Quercetin terutama banyak ditemukan di bawang, teh hijau, kakao, dan red wine.
2. Flavone
Flavone meliputi senyawa seperti apigenin, luteolin, baicalein, dan chrysin. Makanan yang mengandung flavone antara lain parsley, thyme, seledri, buah zaitun hijau, dan cabai. Flavone berfungsi sebagai pigmen pelindung tanaman terhadap sinar ultraviolet, dan dalam tubuh manusia membantu memberi perlindungan terhadap stres oksidatif.
3. Flavanones
Kelompok flavanones biasanya ditemukan dalam buah sitrus seperti jeruk, lemon, dan anggur. Contoh senyawanya termasuk hesperidin, naringenin, diosmin, dan eriodictyol. Fungsinya terkait kemampuan menetralkan radikal bebas, sehingga membantu menjaga sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif.

4. Isoflavones
Isoflavones, atau isoflavonoids, sering disebut juga phytoestrogen karena bisa menunjukkan aktivitas mirip hormon estrogen pada beberapa organisme. Contoh senyawanya adalah genistein dan daidzein. Makanan kaya isoflavone biasanya dari kedelai dan legum-leguman lainnya.
5. Anthocyanins
Anthocyanin adalah pigmen yang memberi warna merah, biru, ungu pada buah dan bunga. Contoh senyawa seperti cyanidin, delphinidin, pelargonidin, dan lain-lain. Sumber-sumbernya adalah buah-buahan seperti stroberi, blueberry, raspberry, anggur merah, serta buah beri hitam.
Manfaat flavonoid untuk kesehatan
Flavonoid yang terbagi dalam jenis-jenis di atas, memiliki berbagai macam manfaat kesehatan. Di antaranya, membantu mencegah oksidasi LDL (kolesterol jahat) yang jika teroksidasi bisa memicu penyakit kardiovaskular. Flavonoid juga membantu melebarkan pembuluh darah dan mendukung fungsi pembuluh darah yang sehat. Dengan cara itu, flavonoid bisa berkontribusi menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Selanjutnya, berikut ini manfaat flavonoid untuk kesehatan:

1. Mengurangi risiko diabetes dan mengatur gula darah
Konsumsi makanan penuh flavonoid memengaruhi beberapa aspek metabolisme glukosa. Efek positifnya dapat membantu memperlancar pencernaan karbohidrat, meningkatkan sekresi insulin, memperbaiki pengambilan glukosa oleh sel-sel tubuh, dan mengurangi deposit lemak yang bisa mengganggu metabolisme. Sebuah studi terhadap banyak orang menemukan, asupan anthocyanin dari apel, blueberry, dan pir dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah.
2. Perlindungan terhadap kanker
Flavonoid bisa menghambat enzim-enzim yang berpotensi mengubah zat menjadi karsinogen, membantu perbaikan DNA, dan memicu apoptosis atau kematian sel terprogram ketika kerusakan terlalu berat. Senyawa baik ini juga dapat menghambat invasi sel tumor dan pembentukan pembuluh darah baru yang memberi suplai ke tumor.
3. Mengurangi inflamasi dan nyeri kronis
Sifat anti-inflamasi flavonoid membuatnya efektif dalam mengurangi respons imun yang berlebihan. Selain itu, juga membantu menekan produksi senyawa inflamasi seperti sitokin serta membantu mengurangi nyeri kronis yang terkait kondisi seperti arthritis, osteoarthritis, dan nyeri neuropatik.
4. Mendukung kesehatan otak dan perlindungan kognitif
Flavonoid juga dipercaya dapat melindungi sel-sel saraf dari stres oksidatif dan inflamasi yang bisa mempercepat penuaan otak atau memicu kondisi seperti Alzheimer. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan flavonoid yang tinggi terkait dengan risiko dementia yang lebih rendah.
Meski manfaat flavonoid nyata jika diperoleh dari diet biasa, beberapa orang memilih suplemen flavonoid. Namun perlu diperhatikan bahwa dosis, bentuk (jenis flavonoid), dan kualitas suplemen sangat bervariasi. Beberapa flavonoid dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Sehingga sebelum minum suplemen flavonoid, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau profesional kesehatan.
Flavonoid adalah kelompok senyawa alami yang kaya manfaat dan terdapat di berbagai makanan nabati berwarna serta sayuran. Mendapatkan flavonoid dari makanan sehari-hari pada umumnya lebih aman dan alami ketimbang bergantung sepenuhnya pada suplemen.
Flavonoid ialah senyawa alami pada buah, sayuran, batang, akar, bunga, bahkan kulit kayu. Senyawa ini bermanfaat sebagai antioksidan, mengurangi inflamasi, dan ini jenis flavonoid dalam sumber makanan dan manfaatnya untuk kesehatan.
Voi.id – Latest News