Ingatkan Pemprov DKI Bereskan Masalah Bau RDF Rorotan, PSI: Harganya Mahal, dari Pajak Rakyat

RDF Rorotan/DOK ANTARA

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berencana meresmikan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara pada akhir bulan ini.

Menjelang pengoperasiannya, anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Bun Joi Phiau meminta Pemprov memastikan alat mitigasi bau di dalam fasilitas pengolahan sampah tersebut berfungsi optimal agar tak mengganggu warga sekitar.

“Kembali kami ingin mengingatkan agar pengoperasian RDF Rorotan yang rencananya akan diresmikan dalam waktu dekat jangan sampai mengganggu kenyamanan warga,” kata Bun dalam keterangannya, Senin, 22 September.

Bun menyinggung soal nilai investasi fasilitas tersebut. Ia mengingatkan bahwa peralatan RDF dibeli mahal menggunakan uang pajak masyarakat dan memiliki spesifikasi taraf internasional. Karena itu, ia berharap seluruh alat dapat difungsikan sesuai tujuannya.

“Alat-alat yang dipasang di RDF Rorotan ini harganya mahal dan dibeli dengan menggunakan uang pajak masyarakat. Sehingga, ketika sudah dipasang, maka harus dapat berfungsi semaksimal mungkin untuk menghilangkan bau sampah yang dahulu menyebar ke lingkungan di sekitarnya,” cecar Bun.

Bun mengingatkan warga masih mengkhawatirkan potensi aroma sampah yang dapat keluar dari RDF meski Pemprov melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah berulang kali meyakinkan keamanan fasilitas.

Karenanya anggota Komisi D DPRD DKI itu meminta jaminan agar peralatan pengendali bau benar-benar bekerja maksimal.

“Pemprov DKI, khususnya melalui DLH perlu memastikan bahwa alat-alat yang dipasang untuk menghilangkan bau tidak sedap dan mencegahnya keluar ke wilayah pemukiman warga sudah dapat berfungsi secara optimal,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespons masih adanya kekhawatiran warga atas potensi bau sampah yang masih tercium ketika RDF Plant Rorotan, Jakarta Utara, dioperasikan kelak.

Untuk meredam kekhawatiran warga setempat, Pramono berjanji akan mengajak mereka untuk meninjau lokasi RDF untuk memastikan pencemaran tak lagi terjadi sebelum akhirnya diresmikan.

“Saya sudah meminta kepada yang mengoperasikan, ketika dioperasikan, nanti undang warga untuk melihat secara langsung. Karena sekarang ini sudah dilakukan penyempurnaan,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 12 September.

Warga, lanjut Pramono, dipersilakan melihat kondisi RDF Rorotan pada tahap commissioning atau pengujian instalasi fasilitas pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif tersebut.

Pramono memastikan fasilitas pengendalian emisi seperti alat bag filter, wet electrostatic precipitator (WESP), pre-treatment WESP (wet scrubber kedua), carbon active, ID-fan kedua, dan CEMS sudah terpasang saat commissioning dilakukan.

“Saya sudah meminta sebelum komisioning, ya diundang dulu warga untuk melihat. Bahwa yang apa kita janjikan, kita sudah penuhi. Bahkan termasuk pemasangan indikator-indikator untuk nanti bau dan sebagainya, saya sudah minta dipasang semuanya,” tutur Pramono.

​Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berencana meresmikan Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, Jakarta Utara pada akhir bulan ini.

 

 

Voi.id – Latest News

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *