
JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) menargetkan stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) di akhir 2025 minimal mencapai 60.000 ton.
Target itu bertujuan untuk menjaga ketersediaan jagung nasional sekaligus mengamankan harga di tingkat petani agar tidak jatuh di bawah Rp5.500 per kilogram (kg).
Target itu sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 40 Tahun 2025 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 591 Tahun 2024 Tentang Jumlah, Standar Mutu, dan Harga Pembelian Pemerintah Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah Tahun 2025.
Awalnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) komoditas jagung diatur dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Kepbadan) Nomor 216 Tahun 2025 yang berlaku mulai Juli.
Adapun kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Jagung Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).
Arief bilang HPP jagung pipilan kering di tingkat petani Rp5.500 per kg diberlakukan bagi Perum Bulog dengan ketentuan kadar air 18 sampai 20 persen. Sementara HPP Rp6.400 per kg untuk jagung pipilan kering di gudang Bulog dengan kadar air maksimal 14 persen dan aflatoksin maksimal 50 part per billion (ppb).
“Kebijakan HPP ini merupakan penyangga harga bagi petani dalam negeri,” katanya dalam keterangan resmi, Minggu, 28 September.
Terkait dengan penyerapan jagung oleh Bulog, sambung Arief, realisasinya mencapai 76.900 ton sampai 26 September 2025. Sementara stok jagung yang disimpan Bulog totalnya berada di angka 72.000 ton.
Terbaru, kata Arief, Bapanqs juga menugaskan Bulog untuk menyalurkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung dengan target 52.400 ton kepada 2.019 peternak dengan harga Rp5.500 per kg.
“Program SPHP jagung bagi peternak tersebut menjadi penyeimbang arus masuk stok jagung di Bulog selama penyerapan produksi dalam negeri sepanjang 2025 ini. Target stok jagung sampai akhir tahun 2025 minimal berada di 60.000 ton,” katanya.
Arief bilang pergerakan harga jagung di tingkat petani mulai bergerak mendekati HPP Rp5.500 per kg di sekitar awal sampai tengah Agustus. Per 27 September, dalam Panel Harga Pangan NFA, rerata harga jagung petani telah berada di Rp5.553 per kg atau 0,96 persen di atas HPP.
“Saya kira PR kita selesai Pak Mentan (Amran Sulaiman). Kita sudah jaga harga petani jagung minimal di Rp5.500 per kilogram,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyinggung visi Presiden Prabowo terkait Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Dia bilang ini menjadi kerja tim.
“Saudara-saudara, ini kerja tim. Kalau semua kerja tim seperti ini, maka pidato Bapak Presiden di PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa), kita akan menjadi lumbung pangan, dalam waktu dekat bisa kita capai (menjadi) lumbung pangan dunia,” katanya.
Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan pemerintah sudah mulai mengembangkan agar menjadi lumbung pangan dunia, dengan membuka lahan baru ada di Wanam, ada di Sumatera Selatan, ada di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan seterusnya.
“TNI kita juga, terima kasih banyak. (Kalau) yang sawah-sawah yang baru, (itu) TNI yang bantu. (Kalau) jagung, Polri yang bantu. Semua pihak luar biasa, itulah Indonesia,” tuturnya.
Berkaitan dengan produksi jagung nasional, mengacu pada Proyeksi Neraca Jagung Tahun 2025 yang diolah NFA dengan referensi data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pertanian, panen raya jagung pipilan kering kadar air 14 persen (JPK 14 persen) sudah terjadi di Februari dengan raihan 1,86 juta ton. Sementara, target produksi JPK 14 persen untuk 2025 ini diestimasikan 16,68 juta ton.
Apabila tercapai, maka raihan produksi JPK 14 persen sepanjang 2025 akan melampaui tahun sebelumnya.
Adapun total produksi JPK 14 persen di 2024 mencapai 15,14 juta ton dengan rata-rata sebanyak 1,26 juta ton per bulan.
Produksi 2024 itu pun lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 di mana produksi mencapai 14,77 juta ton dan rata-rata sebanyak 1,23 juta ton per bulan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menargetkan stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) di akhir 2025 minimal mencapai 60.000 ton.
Voi.id – Latest News