
JAKARTA – Pagi ini, Bitcoin menunjukkan sedikit pemulihan di level 123.000 dolar AS (Rp2,03 miliar) setelah rilis notulen rapat FOMC pada Rabu, 8 Oktober malam. Setelah sempat mencatat puncak tertinggi di 126.199 dolar AS (Rp2,08 miliar) pada Senin kemarin.
Financial Expert Ajaib, Panji Yudha, melihat notulen rapat The Fed mengungkapkan sinyal dovish yang kuat dari para pejabat bank sentral yang sangat cenderung untuk menurunkan suku bunga.
Mayoritas tipis anggota FOMC (10 banding 9) memperkirakan akan ada dua kali pemotongan suku bunga lagi sebelum akhir tahun. Para pejabat The Fed juga mulai mengkhawatirkan pelemahan pasar tenaga kerja, meskipun risiko inflasi masih menjadi perhatian.
“Namun, fokus pasar kini beralih pada pidato yang akan disampaikan oleh Gubernur The Fed, Jerome Powell,” kata Panji dalam pernyataannya.
Menurutnya, pasar akan mencermati petunjuk tambahan mengenai waktu dan kecepatan pemotongan suku bunga berikutnya, dan komentar Powell akan sangat penting karena dapat memengaruhi nilai Dolar AS dan sentimen risiko global.
“Menentukan apakah pemulihan BTC pagi ini akan berlanjut atau kembali tertekan oleh kekhawatiran makro,” tambahnya.
Di sisi lain, meski arus dana masuk bersih (net inflow) ke Bitcoin Spot ETF sedikit melambat menjadi 875,61 juta dolar AS pada 7 Oktober — turun dari rekor 1,21 miliar dolar AS sehari sebelumnya, Panji menilai angka tersebut tetap sangat besar, menandakan momentum pembelian institusional masih kuat.
Pagi ini, Bitcoin menunjukkan sedikit pemulihan di level 123.000 dolar AS (Rp2,03 miliar) setelah rilis notulen rapat FOMC pada Rabu, 8 Oktober malam. Setelah sempat mencatat puncak tertinggi di 126.199 dolar AS (Rp2,08 miliar) pada Senin kemarin.
Voi.id – Latest News