
JAKARTA – Indonesia memiliki dinamika kerja sama yang kompleks dengan China, sekaligus penguatan perwakilan Indonesia, kata pejabat Kementerian Luar Negeri RI mengenai pelantikan Wakil Duta Besar RI untuk China.
Presiden RI Prabowo Subianto melantik Wakil Duta Besar Indonesia untuk China Irene, berbarengan dengan 10 duta besar lainnya di Istana Negara, Jakarta, Hari Rabu.
Sedangkan Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan, pengangkatan itu mempertimbangkan China sebagai negara besar dan kebutuhan penguatan diplomasi Indonesia.
Terkait itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Yvonne Mewengkang menjelaskan, beban kerja perwakilan Indonesia di China cukup berat, mengingat besar dan luasnya negara tersebut.
“Kita punya dinamika kerja sama yang kompleks dengan China,” jelas Yvonne kepada wartawan di Jakarta, Kamis 9 Oktober.
“Jadi frekuensi intensitas engagement-nya juga sangat tinggi. Bukan hanya kepala negara, kita punya dialog politik, pertahanan, 2+2 dan sebagainya,” lanjutnya.
“Kita perlu penanganan hubungan kerja sama yang lebih strategis, cepat dan terkoordinasi lintas sektor,” tandasnya.
Seperti dikatakan Menlu RI, lanjutnya, penunjukan ini adalah upaya penguatan kehadiran perwakilan Indonesia di China.
“Saat ini ada telah ada KBRI (Beijing) dan dua KJRI (Shanghai dan Guangzhou). Dan rencana pembukaan KJRI kita di Chengdu,” jelas Yvonne.
Ditambahkan olehnya, koordinasi tanggung jawab hubungan bilateral Indonesia-China berada di bawah Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh dan wakil duta besar serta semua konsul jenderal akan memberikan dukungan optimal.
“Jadi, penempatan ini komitmen Pemerintah RI untuk meningkatkan efektivitas dan daya jangkau diplomari Indonesia di China,” tandasnya.
Indonesia memiliki dinamika kerja sama yang kompleks dengan China, sekaligus penguatan perwakilan Indonesia, kata pejabat Kementerian Luar Negeri RI mengenai pelantikan Wakil Duta Besar RI untuk China.
Voi.id – Latest News