
JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Digital memperkuat kolaborasinya dengan Monash University Indonesia, dalam pemanfaatan teknologi artificial intelligence (AI) di bidang perlindungan publik, khususnya bagi perempuan dan anak.
Inisiatif ini bertautan pula dengan kegiatan AI for Law Enforcement and Community Safety (AILECS) yang akan diselenggarakan di Indonesia pada April 2026.
“Kami memberikan apresiasi dan siap bekerja sama dalam penyiapan dan pelaksanaan AILECS tersebut,” kata Wamenkomdigi Nezar Patria dalam siaran resminya Minggu, 3 Agustus.
Nezar optimis, kegiatan ini akan menjadi ajang besar yang mampu menarik partisipasi talenta digital muda Indonesia serta mendorong pengembangan SDM AI nasional.
Nantinya, SDM AI tanah air ini diharapkan dapat berpartisipasi tidak hanya di sektor hukum dan kebijakan saja, tetapi juga di sektor prioritas lainnya.
“Bentuk kegiatannya bisa berupa hackathon atau lokakarya tentang AI di bidang pendidikan, kesehatan, dunia kerja, trasportasi, dan lainnya,” ujarnya.
AILECS merupakan kolaborasi antara Monash University dan Kepolisian Federal Australia, serta melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di berbagai negara secara inklusif.
Penyelenggaraan kegiatan AILECS di Indonesia diharapkan dapat menjadi ajang berkumpul para pengampu kebijakan serta pemangku kepentingan teknologi digital dan internet di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk mendiskusikan masa depan pemanfaatan AI di berbagai bidang.
“Akan ada sejumlah diskusi tentang pemanfaatan AI diantaranya pada bidang pendidikan, kesehatan, serta perlindungan hukum bagi perempuan dan anak,” jelas Presiden Monash University Indonesia Matthew Nicholson.
Nezar optimis, kegiatan ini akan menjadi ajang besar yang mampu menarik partisipasi talenta digital muda Indonesia serta mendorong pengembangan SDM AI nasional.
Voi.id – Latest News