
JAKARTA – Kursi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kosong, usai ditinggal Erick Thohir.
Presiden Prabowo Subianto hingga saat ini belum juga mengumumkan siapa pengganti Erick Thohir.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo melantik Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Dito Ariotedjo. Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 17 September.
Pemerhati BUMN sekaligus Direktur NEXT Indonesia Center, Herry Gunawan mengatakan, kekosongan posisi Menteri BUMN setelah ditinggalkan Erick Thohir ini menjadi momentum untuk meninjau keberadaan Kementerian BUMN.
Bahkan, sambung Herry, kementerian tersebut juga berpotensi dibubarkan. Kata Herry, hal ini sejalan dengan fungsi utama kementerian tersebut yang sudah diambil alih Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia.
“Peluang Kementerian BUMN setelah tidak ada lagi menterinya, tentu bisa tiga kemungkinan tetap berdiri seperti sekarang dan menteri baru dilantik, dilebur dengan Danantara, atau dibubarkan,” ucapnya kepada VOI, Kamis, 18 September.
Namun, sambung Herry, berdasarkan Undang-Undang (UU) BUMN, perusahaan pelat merah sudah bukan lagi kekayaan negara yang dipisahkan, tetapi sebagai lembaga privat. Hal ini tercantum dalam UU BUMN Angka 25, pasal 4A ayat (5).
“Dengan demikian, yang berlaku pada aturan BUMN saat ini semestinya sama dengan korporasi swasta lainnya. Untuk itu, regulasi dari Kementerian BUMN tidak diperlukan lagi,” katanya.
Jika mengacu pada UU BUMN terbaru itu, sambung Herry, sebenarnya Presiden Prabowo tidak memiliki hambatan untuk membubarkan kementerian tersebut.
“Karena itu, tidak ada hambatan bagi Presiden untuk membubarkan Kementerian BUMN,” jelasnya.
Menurut Herry, praktik terbaik di negara tetangga juga menunjukkan hal serupa. Seperti Singapura yang memiliki Temasek dan Malaysia dengan Khazanah, merupakan sovereign wealth fund (SWF) unggulan. Kedua negara tersebut tidak memiliki Kementerian BUMN.
“Apalagi sebagai praktik terbaik, di Singapura yang memiliki SWF bagus seperti Temasek, karena berkontribusi besar bagi penerimaan negara, juga tidak memerlukan Kementerian BUMN. Begitu pun dengan Malaysia yang punya Khazanah, SWF dengan kinerja yang baik,” katanya.
BUMN, Direktur NEXT Indonesia Center, Herry Gunawan, Menteri BUMN, erick thohir
Voi.id – Latest News